Pantas atau Negatifkah Sikap Anda?

Memahami latar belakan perilaku adalah kunci untuk mendapatkan komitmen. Pahami kebutuhan orang disekitar anda untuk memotivasi mereka sehingga tujuan organisasi tercapai.


Ada dua perilaku pada manusia, alamiah dan pantas. Perilaku instingtif yang alamiah tidak selalu pantas dilakukan di tempat kerja. Usahakan menciptakan pola perilaku yang membawa kerjasama yang efektif dan produkstif di antara para karyawan.


Bersikap Alamiah


Di tempat kerja, secara alamiah orang cenderung bersikap melindungi diri, bukannya terbuka dan kolaboratif. Ini menjelaskan mengapa emosi sangat berperan ditempat kerja dan mengapa manajemen sering bereaksi keras terhadap kritikan dan biasanya bersikap menekan. Karyawan juga cenderung mengambil kesimpulan dan terkotak-kotak. Suasana diperusahaan dengan sikap “alamiah” seperti ini sangat bermusuhan, perbedaan status dan pangkat juga menyolok. Perusahaan seperti ini dan umumnya tidak peka akan kebutuhan karyawan dan pasar.


Bersikap Pantas


Perilaku alamiah didasari oleh respon subjectif yang sering kali membawa tidak hanya perasaan negative (seperti cemas), namun juga persepsi negative tentang maksud teman kerja. Perilaku yang membangun akan menumbuhkan kerjasama, keterbukaan dan percaya diri. Beberapa ciri yang mudah terlihat pada beberapa orang dengan perilaku yang pantas antara lain;




• mampu berkomunikasi secara positif dan meyakinkan dengan rekan-rekan dari berbagai lapisan


• mampu dengan cepat dan tulus memuji prestasi rekan kerja


• mampu belajar dari kesalahan dan kegagalan


• mempu melakukan pendekatan umum berdasarkan kerjasama bukan persaingan dengan rekan kerja.



Mari kita lihat lebih jelas perbedaan perilaku alamiah dan perilaku yang pantas :















PERILAKU ALAMIAH



PERILAKU YANG PANTAS




  • Bereaksi emosional ketika menerima informasi

  • Takut mengambil risiko

  • Melawan keras dan penuh pembelaan diri ketik terancam

  • Terlalu cepat menilai orang ataupun keadaan

  • Suka menyebarkan gossip

  • Bersaing keras untuk status dan lambangnya

  • Hidup dalam kesuksesan masa lalu

  • Lebih suka dalam kelompok kecil

  • Selalu mencoba berada diposisi lebih tinggi




  • Mendudukkan fakta dengan pendekatan pragmatis

  • Mengambil risiko sebagai gaya wirausaha

  • Membangun hubungan kerja yang kolaboratif, tidak bersaing.

  • Melakukan analisa rinci sebelum menilai

  • Melakukan komunikasi secara terbuka

  • Menghargai prestasi bukan status

  • Belajar dari kesalahan

  • Memilih kelompok kerja yang kooperatif

  • Beberja dalam kesetaraan tanpa hirarki



Sumber : Managing People, Robert Heller
Reactions

Post a Comment

0 Comments

Close Menu