Selama masa kehamilan sistem kekebalan tubuh ibu hamil menurun. Ibu hamil membutuhkan sistem kekebalan tubuh yang lebih banyak karena ia tak hanya melindungi dirinya tapi juga melindungi bayi yang dikandung. Hal ini menyebabkan ibu hamil sangat sensitif dengan kuman.


Hal yang biasa terjadi pada ibu hamil adalah batuk. Batuk adalah suatu tindakan reflek sebagai respon untuk membersihkan saluran pernafasan yang terkena lendir atau iritasi. Batuk biasanya disebabkan oleh virus dan biasanya akan berlangsung selama 2 minggu.


Ketika batuk, perut akan bergerak naik turun, bayi akan turut merasakan batuk anda. Tak perlu khawatir, bayi tidak akan terpengaruh secara fisik. Anda cukup memegang perut bagian bawah agar perut anda tidak tegang.


Batuk yang harus diwaspadai adalah batuk yang sampai menyebabkan lendir sehingga sulit bernafas. Ini penting, mungkin anda mengalami infeksi dada. Infeksi dada ini bisa mempengaruhi bayi yang sedang dikandung.


Hal-hal simple yang bisa dilakukan untuk mencegah batuk, antara lain; rajin mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air panas, pola makan yang  sehat dan memiliki jam tidur malam secukupnya.


Jika sudah terlanjur batuk, untuk meredakannya, bisa membuat secangkir madu yang dicampur jeruk nipis. Madu bisa menenangkan tenggoraokan yang gatal. Ramuan ini baik diminum saat panas.


Bila batuk berlanjut, segera temui dokter. Pastikan ibu hamil juga mempelajari obat-obat yang berefek terhadap kehamilan. Ada beberapa jenis obat yang cukup mempengaruhi pada usia kehamilan tiga bulan pertama. Adapula yang berdampak di masa kehamilan di trimester berikutnya.


Selama kehamilan pastikan minum banyak air. Jangan sampai dehidrasi. Air minum dan jus jeruk cukup baik untuk menambah cairan dan pasokan vitamin C agar daya tahan tubuh lebih kebal.



republika