Ternyata, lebih dari 6 % ahli bedah di AS pernah berniat bunuh diri. Demikian hasil riset yang dimuat di Archives of Surgery, Januari 2011.
HASIL penelitian yang berdasarkan survey anonim terhadap hampir 8.000 ahli bedah terungkap bahwa, niat untuk bunuh diri disebabkan rasa bersalah atas kesalahan medis yang pernah diperbuat dan rasa lelah. Selain itu juga ditemukan bahwa sekitar 7% ahli bedah yang berusia 55-64 tahun telah berniat untuk bunuh diri pada tahun lalu.
Dr Tait Shanafelt dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, yang melakukan penelitian ini, mengatakan bahwa tingginya tingkat kejenuhan dan stres dikalangan dokter Amerika, konsekuensinya pun berpotensi serius, baik untuk dokter itu sendiri maupun bagi pasien.
Para ahli bedah yang memiliki niat bunuh diri rata-rata mengaku mereka telah membuat kesalahan besar dalam praktiknya dalam 3 bulan terakhir.
Dua ahli bedah di University of Pittsburgh berkomentar, “kami juga manusia biasa yang tak terhidar dari kesalah. Namun, memang bunuh diri bukanlah jawaban yang tepat bagi mereka yang dituntut kesempurnaan.
Media Indonesia, July 29, 2011
0 Comments